Mempraktikkan berbagai gerak dasar ke dalam permainan dan olahraga dengan peraturan yang dimodifikasi, dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Kompetensi Dasar :
Mempraktikkan pengembangan koordinasi beberapa nomor teknik dasar atletik dengan peraturan yang dimodifikasi, serta nilai sportivitas, percaya diri dan kejujuran
Lompat adalah melambungkan badan dengan cara menolakkan
salah satu kaki pada bidang tolakan dan mendarat lagi dengan satu kaki atau
kedua kaki. Lompat bermacam-macam. Ada lompat tinggi, lompat jauh, lompat
jungkit, dan lompat galah. Pada bab ini kamu akan berlatih lompat tinggi.
Tujuan lompat tinggi ialah agar pelompat dapat mencapai lompatan yang
setinggi-tingginya.
Ada empat jenis gaya yang dalam lompat tinggi, yaitu
gaya gunting (scissors), gaya
guling perut (straddle), gaya
guling sisi (western roll), dan
gaya telentang (flop).
Dalam
melakukan lompat tinggi, kamu harus memiliki keberanian, kepercayaan diri bahwa
kamu bisa melompati ketinggian tertentu. Kamu tidak boleh ragu dalam
melakukannya karena hal tersebut akan membahayakan kamu. Untuk menumbuhkan
keberanian dan kepercayaan diri, kamu harus mengerti teknik dasar lompat tinggi
dengan benar. Saat berlatih, kamu harus penuh konsentrasi dan tidak bersenda
gurau.
Adapun teknik-teknik dasar yang harus kamu kuasai
adalah teknik awalan, tolakan, sikap badan di atas mistar, dan sikap mendarat.
Dalam bab ini, kamu akan berlatih lompat tinggi gaya straddle.
Lompat tinggi gaya straddle disebut juga lompat tinggi gaya guling adalah salah
satu gaya dalam lompat tinggi yang hingga saat ini masih digunakan dalam
perlombaan dan diajarkan di sekolah-sekolah.
Teknik-teknik dasar pada gaya ini sama dengan gaya
lainnya. Perbedaannya adalah saat melewati mistar yang mengharuskan kaki dibuka
lebar hingga sebelum pendaratan. Teknik dasar lompat tinggi gaya straddle adalah sebagai berikut:
1. Awalan
Awalan
yang diperlukan untuk lompat tinggi adalah lari yang cepat dan tepat. Tujuannya
untuk membantu kekuatan tolakan kaki agar dapat membawa seluruh badan melayang
ke atas melalui mistar. Jarak antara awalan ke mistar sekitar 10 - 15 meter
atau disesuaikan dengan ketinggian mistar yang akan dilompati.
2. Tumpuan/tolakan
Tolakan
dalam lompat tinggi adalah perpindahan gerak dari kecepatan horizontal ke kecepatan
vertikal. Jika kamu melakukan tolakan dengan kaki kiri, kamu ayunkan kaki
kananmu lurus ke atas untuk dapat melewati mistar. jika kamu melakukan tolakan
dengan kaki kanan, kamu ayunkan kaki kirimu lurus ke atas untuk dapat melewati
mistar. sikap badan agak menengadah. Langkah terakhir agak lebih lebar.
3. Sikap badan di atas mistar
Ketika
melewati mistar, badan segera diputar ke kiri penuh dengan kepala mendahului
melewati mistar, perut, dan dada menghadap ke bawah. Kaki tumpuan yang semula
bergantung, ditarik dalam sikap kangkang. Pada saat ini kaki kanan sudah turun
dan tangan sudah bersiap-siap
membantu
mendarat.
4. Mendarat
Jika
tempat pendaratannya empuk seperti kasur/matras, setelah melewati mistar,
punggung dapat langsung jatuh agar tidak membahayakan bagi pelompat. Tetapi
jika tempat pendaratannya tidak empuk seperti bak pasir, pendaratan dilakukan
dengan kaki kanan (kaki ayun) dan dibantu oleh kedua tangan. Jika terpaksa badan
dijatuhkan maka pundak bagian kanan yang dijatuhkan terlebih dahulu kemudian
terus berguling.
Hai
teman,
Sekarang
saatnya kamu berlatih mempraktikkan lompat tinggi secara sederhana. Caranya:
dua orang temanmu memegang tali karet setinggi dada (sekitar satu meter),
temanmu yang lain
melompatinya
dengan gaya straddle. Jika kamu
salah melompat, kamu yang ganti memegang tali karetnya. Paktikkan dengan semangat,
sportivitas, kerja sama, percaya diri dan kejujuran. Lakukan secara bergantian!
Jangan lupa untuk memperhatikan keselamatanmu saat melompat dengan melakukan
gerakan yang benar.
SUMBER : Buku Sekolah Elektronik
Tri Minarsih,dkk. 2010. Asyiknya Berolahraga 6. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
SUMBER : Buku Sekolah Elektronik
Tri Minarsih,dkk. 2010. Asyiknya Berolahraga 6. Jakarta : Pusat Perbukuan Kementrian Pendidikan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar